![]() |
Ilustrasi hacker |
Dunia siber semakin berkembang, dan di dalamnya ada dua jenis hacker: white hat (hacker etis yang bekerja secara legal) dan black hat (hacker ilegal yang melakukan kejahatan siber). Keduanya bisa menghasilkan uang secara online, tetapi dengan cara yang sangat berbeda.
Lalu, berapa penghasilan rata-rata seorang hacker yang bekerja online? Apakah hacker etis bisa menghasilkan lebih banyak daripada hacker ilegal? Artikel ini akan membahas data penghasilan mereka berdasarkan studi kasus, laporan industri, dan wawancara dengan para profesional di bidang keamanan siber.
1. Penghasilan White Hat Hacker: Resmi, Legal, dan Menguntungkan
White hat hacker atau hacker etis adalah mereka yang bekerja untuk menemukan celah keamanan di sistem komputer dan memperbaikinya. Mereka biasanya bekerja untuk perusahaan keamanan siber, pemerintah, atau sebagai freelancer di program bug bounty.
a. Gaji Hacker Etis dalam Dunia Profesional
Berdasarkan data dari CyberSeek dan Payscale, penghasilan rata-rata seorang ethical hacker bisa sangat bervariasi tergantung pada pengalaman dan lokasi:
✔ Junior Ethical Hacker: $50.000 - $80.000 per tahun (sekitar Rp780 juta - Rp1,2 miliar).
✔ Mid-Level Ethical Hacker: $90.000 - $120.000 per tahun (Rp1,4 miliar - Rp1,8 miliar).
✔ Senior Ethical Hacker / Security Researcher: $130.000 - $180.000 per tahun (Rp2 miliar - Rp2,8 miliar).
b. Bug Bounty: Cara White Hat Hacker Menghasilkan Uang dari Internet
Selain bekerja sebagai karyawan tetap, banyak hacker etis yang mengikuti program bug bounty, di mana perusahaan besar membayar mereka untuk menemukan dan melaporkan celah keamanan.
✔ Facebook membayar hingga $40.000 (Rp600 juta) untuk satu laporan bug keamanan kritis.
✔ Google menawarkan hingga $100.000 (Rp1,5 miliar) untuk eksploitasi yang berhasil terhadap sistemnya.
✔ HackerOne—platform bug bounty terbesar di dunia—melaporkan bahwa beberapa hacker bisa menghasilkan lebih dari $500.000 (Rp7,8 miliar) per tahun hanya dari bug bounty.
Salah satu contoh sukses adalah Santiago Lopez, seorang hacker etis dari Argentina, yang menjadi jutawan di usia 19 tahun hanya dengan menemukan bug di berbagai sistem perusahaan besar.
2. Penghasilan Black Hat Hacker: Bisnis Ilegal yang Menggiurkan (Tapi Berbahaya!)
Sementara white hat hacker bekerja secara legal, black hat hacker menghasilkan uang dengan cara ilegal, seperti mencuri data, melakukan serangan ransomware, atau menjual informasi pribadi di dark web.
a. Penghasilan dari Ransomware dan Penjualan Data
✔ Kelompok ransomware seperti Conti dan REvil menghasilkan ratusan juta dolar per tahun dengan mengenkripsi data perusahaan dan meminta tebusan.
✔ Menurut laporan Chainalysis 2023, total pembayaran tebusan dari serangan ransomware mencapai $456 juta (Rp7,1 triliun) hanya dalam satu tahun.
✔ Data kartu kredit curian bisa dijual di dark web seharga $10 - $50 per kartu (sekitar Rp150.000 - Rp750.000).
b. Penjualan Akun dan Identitas Palsu
✔ Akun Netflix atau Spotify curian bisa dijual seharga $2 - $5 di forum bawah tanah.
✔ Identitas palsu lengkap dengan KTP, SIM, dan nomor jaminan sosial bisa dihargai hingga $1.000 per identitas.
Salah satu contoh terkenal adalah kelompok hacker Rusia bernama FIN7, yang berhasil mencuri lebih dari $1 miliar dengan meretas sistem pembayaran restoran dan hotel.
3. Mana yang Lebih Menguntungkan? White Hat vs. Black Hat Hacker
Jika melihat angka-angka di atas, mungkin terlihat bahwa black hat hacker bisa menghasilkan lebih banyak uang dengan cepat. Namun, ada risiko besar:
✔ White Hat Hacker bisa bekerja secara legal tanpa takut ditangkap dan masih bisa menghasilkan miliaran rupiah per tahun.
✔ Black Hat Hacker bisa kaya dalam waktu singkat, tetapi risiko tertangkap sangat tinggi. Banyak hacker top seperti Albert Gonzalez (mencuri 170 juta kartu kredit) akhirnya dipenjara selama bertahun-tahun.
Beberapa hacker black hat akhirnya beralih menjadi gray hat hacker, yaitu hacker yang bekerja di area abu-abu: tidak benar-benar ilegal, tetapi juga tidak selalu mengikuti aturan.
Kesimpulan: Bisakah Menjadi Hacker Itu Profitable?
Ya, menjadi hacker bisa sangat menguntungkan dan juga baik secara legal maupun ilegal. Jika ingin menghasilkan uang dengan aman dan legal, menjadi white hat hacker atau mengikuti bug bounty adalah pilihan terbaik.
Namun, jika memilih jalur black hat, cepat atau lambat hukum akan mengejar. Risiko tertangkap, dihukum, atau kehilangan semua hasil kejahatan jauh lebih tinggi dibandingkan keuntungannya.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa penghasilan rata-rata seorang hacker pemula?
Seorang hacker etis pemula bisa menghasilkan antara $50.000 - $80.000 per tahun, sementara hacker ilegal bisa mendapatkan lebih banyak dalam waktu singkat tetapi dengan risiko tinggi.
2. Apakah semua hacker itu jahat?
Tidak. Ada white hat hacker yang bekerja secara legal untuk meningkatkan keamanan siber dan membantu perusahaan mengamankan data mereka.
3. Bagaimana cara menjadi hacker etis?
Mulailah dengan belajar keamanan siber, mendapatkan sertifikasi seperti Certified Ethical Hacker (CEH), dan bergabung dengan program bug bounty untuk mendapatkan pengalaman.
Baca Juga:
✔ 7 Teknik Peretasan Paling Berbahaya yang Bisa Mengincar Kamu
✔ Jangan Pernah Klik Link Ini! Sekali Klik, Data Pribadimu Bisa Dicuri!
✔ Hacker Bisa Bobol Akun Bank dalam 3 Menit! Begini Cara Mereka Melakukannya