 |
| I-Phone VS Android |
Dalam dunia smartphone, keamanan adalah salah satu topik yang paling sering diperdebatkan. Banyak orang beranggapan bahwa iPhone lebih aman dari Android, tapi apakah itu benar? Dan jika iya, mengapa bisa begitu?
Untuk menjawabnya, kita perlu membedah sistem keamanan dari kedua platform ini secara menyeluruh dan bukan hanya sekadar dari opini pengguna, tapi juga dari mekanisme keamanan, ekosistem, dan kontrol sistem operasi masing-masing.
1. Sistem Operasi yang Tertutup vs Terbuka
Apple menjalankan iOS, sebuah sistem operasi tertutup yang hanya bisa dijalankan di perangkat buatan Apple. Sebaliknya, Android adalah open-source (terbuka), yang berarti kode dasarnya tersedia untuk produsen perangkat dan pengembang untuk dimodifikasi sesuai keinginan mereka.
Dampaknya:
- iOS lebih sulit dimodifikasi pihak ketiga, sehingga potensi celah keamanan lebih sedikit.
- Android yang terbuka membuat banyak produsen bebas menyesuaikan sistem namun, ini juga membuka lebih banyak peluang celah keamanan jika tidak dikelola dengan baik.
2. Kontrol Aplikasi dan App Store
Apple sangat ketat dalam mengatur aplikasi yang masuk ke App Store. Setiap aplikasi harus melewati proses review yang teliti, mulai dari kode hingga privasi pengguna.
Di sisi lain, meskipun Google juga memeriksa aplikasi di Google Play Store, faktanya:
- Android memungkinkan pengguna menginstal aplikasi dari luar toko resmi (sideloading), yang bisa berisiko jika aplikasinya tidak terpercaya.
- Malware dan spyware lebih sering ditemukan pada Android, bukan karena sistemnya buruk, tapi karena ekosistemnya lebih terbuka.
3. Pembaruan Keamanan
iPhone menerima update iOS langsung dari Apple secara serentak untuk semua perangkat yang masih didukung, biasanya selama 5–6 tahun.
Sebaliknya:
- Android memiliki banyak produsen (Samsung, Xiaomi, Oppo, dll), dan update sistem harus menunggu dari masing-masing vendor.
- Banyak perangkat Android terutama di kelas menengah ke bawah bisa dibilang lambat menerima update keamanan, bahkan tidak mendapatkannya sama sekali setelah 1–2 tahun.
4. Perlindungan Privasi Pengguna
Apple sangat menonjolkan privasi sebagai nilai jual utama. Contohnya:
- Aplikasi harus meminta izin eksplisit untuk melacak aktivitas pengguna.
- Pengguna bisa melihat dan mengatur data apa saja yang dikumpulkan aplikasi.
Android juga memiliki fitur privasi yang terus berkembang (terutama sejak Android 11 ke atas), tapi masih belum seketat dan sesentral Apple dalam pengaturannya.
5. Apakah iPhone Benar-Benar Tidak Bisa Diretas?
Tidak juga.
- iPhone tetap bisa diretas dalam kondisi tertentu, terutama jika pengguna melakukan jailbreak atau lalai terhadap keamanan akun (seperti menggunakan password lemah).
- Serangan berbasis phishing dan rekayasa sosial tetap bisa menjebak pengguna iPhone maupun Android.
- Bahkan pemerintah dan lembaga tertentu memiliki alat canggih untuk membuka iPhone yang terkunci (seperti Pegasus spyware), meskipun kemungkinannya kecil bagi pengguna umum.
Kesimpulan: iPhone Memang Lebih Aman, Tapi Bukan 100% Tahan Serangan
Secara umum, iPhone lebih aman dibandingkan sebagian besar perangkat Android karena:
- Kontrol ketat atas hardware dan software.
- Proses kurasi aplikasi yang lebih disiplin.
- Update keamanan yang seragam dan cepat.
- Fokus pada privasi pengguna.
Namun, keamanan juga tergantung pada kebiasaan pengguna. iPhone tidak bisa melindungi dari kelalaian seperti:
- Menggunakan password yang sama di banyak akun.
- Mengklik link mencurigakan.
- Memasang aplikasi tidak resmi dari sumber tak jelas (via jailbreak).
FAQ (Pertanyaan Umum)
Q1: Apakah Android bisa seaman iPhone?
A: Bisa, jika kamu menggunakan perangkat Android flagship, selalu update, dan hanya menginstal aplikasi dari Google Play Store.
Q2: Apakah iPhone bebas dari virus?
A: Hampir bebas, tapi bukan berarti 100% aman. Malware bisa tetap masuk jika pengguna jailbreak atau klik link berbahaya.
Q3: Mana yang lebih baik untuk keamanan data pribadi?
A: iPhone lebih unggul dalam hal pengaturan privasi dan pengendalian data pengguna.